"Sangat kejam memang Dirga. Yang aku takutkan ini Rina, kita semua pasti akandi hisab. Maka di pasangkanlah timbangan amal untuk keperluan hisab, setelah mereka yang tersebut masuk ke surga," ujar Eza menghela nafas panjang.
"Hisab adalah urutan dari hari Kiamat, ada berapa urutan itu?" Rina menghadap pada Eza.
"Kalau bisa menjawab apa hadiahnya? Bukan malam pertama, aku akan menjawab tanpa imbalan," ujar Eza cepat.
"Memanfaatkan keadaan," ujar Rina dengan tersenyum dan menurunkan kaca mobilnya.
"Nelangsanya ayahmu ini Lif. Oke, sekarang aku serius. Urutan-urutan arena kiamat adalah, titik dua.
Satu: Kebangkitan dari kubur.
Dua : Penghimpunan di Mahsyar.
Tiga : Menghadap Tuhan sekalian alam.
Empat: Pemisahan Nabi-nabi dengan membawa umat masing-masing." Eza mengangkat kedua tangan, "My wife, sayangku Rina, angkat tangganmu," pintanya, Rina bingung tapi dia mengangkat kedua tangannya.