Mentari sembunyi dari balik awan. Eza pergi ke rumah sakit untuk menengok Dirga yang sakit parah. Merasa sangat prihatin dengan keadaan sang adik. Namun, itulah teguran sang Ilahi untuk pemuda yang menghabiskan waktunya untuk bermain wanita.
Eza selalu mendoakan adiknya dan meminta Dirga untuk banyak beristigfar. Pria itu segera pulang karena janjian dengan sang istri, untuk membeli baju lebaran untuk anak yatim dan anak jalanan.
***
Matahari beranjak namun tetap saja mentari tidak mengeluarkan cahayanya. Sesampainya mobil di depan rumah, Rina segera menutup pintu dan masuk ke dalam mobil yang sudah di bukakan pintu untuknya. Rina tersenyum, Eza mengecup pipi Alif.
"Nanti malam yang harus siap dicium Bundanya," ujar Eza yang lalu menutup pintu. Eza segera masuk ke mobil. Mobil melaju dengan keceparan sedang.
"MasyaAllah jalanan ramai karena ada demo."