Eza menghadapi mereka dengan penuh kemarahan. Tinjuan berkali-kali Eza dapatkan. Namun, emosinya telah membara setelah bibirnya berdarah, Rina hanya menangis pilu. Eza menunjukkan kekuatannya, hingga orang-orang itu sangat mudah dilumpuhkan.
Eza menatap Rina dan segera memasukkannya ke mobil. Eza melaju dengan kecepatan tinggi, Rina memeluk Alif sangat erat dan tangan kananya berpegangan erat.
Rina menatap Eza dengan penuh air yang tinggal jatuhnya.