Eza dan Rina berbuka puasa bersama dengan keromantisan yang luar biasa. Calon ayah itu sangat siaga membantu serta semua tugas istrinya. Mendapatkan cinta sang suami dan mengejar cinta. Di sana di dalam rumah adalah hal yang paling nyaman, jika penuh kasih sayang.
"Aku terawih di Masjid, kamu maunya terawih di mana?"
"Di hati Kakak. Hahaha. Kak, nanti ... habis terawih beliin jagung bakar ya," pinta Rina.
"Siap sayang, mari salat magrib dulu," ajak Eza yang kemudian berdiri.
"Gendong." Suruhnya cepat.
"Hahaha. Dah ah ayo ... Alhamdulillah. Akhirnya bisa menjadi imam salatmu lagi," ujar Eza lalu mengecup kening istrinya.
Keduanya melaksankan salat magrib. Keduanya juga mengaji setelah itu.
"Alhamdulillah tiga surah sudah aku baca. Lanjut lagi nanti." Eza berdiri, bersandar di dinding sambil melipat kedua tangan kedepan perut.
"He ..." Rina merengek dan duduk di pinggir kasur.
"Kenapa?" Eza panik, lalu duduk di sampingnya.