Semua terjadi di luar akal pikiran Gibran. Hilang sudah kesabaran selama ini.
Buhg!
Pukulan Gibran membuat ayahnya tersungkur. Pria itu malah tertawa. Ketiga laki-laki bangun dan hendak menghadapi Gibran.
"Ayah macam apa kamu! Gila. Aqila Buka matamu kamu dijual," ujar Gibran, mencoba membangunkan Aqila yang sudah berada di dalam mobil. Aqila terbaring lemah tidak berdaya.
"Berani sekali kamu." Pria itu hendak menyerang Gibran. Namun, tiada disangka seorang pria tampan menangis tangan penyerang Gibran.
Gibran sedang menghadapi salah satunya, ketika dia tahu kalau dia akan diserang dari belakang dia memutar arah. Memutar tangan pria itu dan segera memberikan dengkulan kepada alat pria itu.
"Ah ... tidak bisa digunakan lagi!" teriak orang yang diserang Gibran. Gibran melihat orang yang membantunya juga ahli dalam bidang bela diri. Dengan sejenak pemuda itu sudah bisa melumpuhkan dua orang sekaligus.