Gibran masih berada di samping Diana.
"Aduh si tole berani berdiri," keluh Gibran pelan.
"Mana tolenya?" tanya Diana dengan polosnya. Gibran tersenyum lalu mengupas buah sambil menahan tawa.
'Maafkan aku, yang ingin kamu tidak memikirkan Ibumu,' batin Gibran.
"Ih ketawain apasih?" tanya Diana, Gibran tidak menjawab. "Tole siapa sih?" tanya Diana lagi karena masih penasaran.
"Tole tuh pedang pusaka tanpa ketajaman, hahaha," jawab Gibran tertawa, Diana tidak faham, dia menggaruk kepalanya.
"Ih nggak jelas," keluh Diana, Diana lalu menyuapi buah apel kepada Gibran. "Aku belum boleh makan, jadi kamu saja." Diana menatap pemuda tampan itu, Diana tidak sanggup ia menutup mata karena malu.
"Jangan ditutup."
"Aku jelek, bau belum mandi, gundul pula," jelas Diana.