Malam ini sangat cerah di Jakarta, Gibran baru selesai salat isya' dan akan menemani Diana. Namun Diana hendak dipindahkan, karena operasi dadakan malam itu juga. Diana tersenyum sambil membentuk love dari jari-jarinya, Gibran dari tengah pintu tersenyum.
Diana lalu sudah masuk keruang oprasi. Gibran terus memegang dadanya, tempat jantung yang berdetak semakin kencang air matanya terus mengalir, dan hatinya terus menyebut 'Allah, Allah,' ribuan kali.
Seorang Ibu datang, Gibran terkejut karena wanita itulah yang menghancurkan keluarga Gibran. Ibu itu yang tidak tahu siapa Gibran, dia lantas duduk, Gibran sangat tegang, wajahnya sangat cemas dan takut.
"Walau setelah oprasi Diana harus tetap menjalani pemeriksaan lebih lanjut, semoga oprasinya lancar," ujar Dayyan merangkul Gibran.
"Ibu jangan nangis, yakin dengan kuasa Allah," ucap Dayyan lalu menghampiri wanita itu dan menguatkan.
"Kemana saja?! Menyesal? Atau karena butuh uang makanya mendampingi Diana?!" sahut Alfito ketus.