'Aku merasa tidak pantas untukmu, Rina,' ujar Eza dalam hati yang mendekap Rina yang berdiri dan dia masih di kursi roda.
Apa pun yang dialami oleh suaminya, Rina berusaha biasa saja agar tidak melukai hati suaminya. Perhatian lebih ditunjukkan kepada Eza.
Melihat Eza dia benar-benar tidak tega dan merasa juga kesakitan. Rina menurunkan tangan Eza yang melingkar di pinggulnya.
Wanita cantik ini duduk dan menarik kursi roda suaminya mendekat.
"Kakiku pegal," ujar Rina yang kemudian berbaring dengan meninggikan punggung dan kepalanya. Rina meletakkan tangan Eza di perutnya. Eza tidak henti memandang istrinya.
'Perjuangan seorang wanita ketika mengandung sampai melahirkan bukanlah sesuatu yang mudah. Dari kecil Aku berusaha mengingat itu. Karena perjuangan Ibu untuk menjagaku dan melahirkanku. Ya Allah, Ibu ... maafkan aku yang sempat melawan karena Intan. Ya Allah.' Ingatan Eza akan kebodohannya membuat dia menangis.
"Kakak kenapa?" tanya Rina.