Wanita hamil itu menunjukkan chattannya dengan Fania. Mata Gibran tertuju ke layar ponsel Rina.
[Rina minta doanya ya Allah agar Diana cepat sehat. Ini sudah di Jakarta. Di luar negeri tidak ada perubahan. Pulang ke Jakarta agar kumpul dengan Kakaknya.]
"Mbak, kirimkan nomornya Mbak Fania kepadaku. Aku mau tancap gas ke Jakarta." Gibran bergegas mencari wanita yang melahirkannya. Rina kembali mendorong Eza ke meja makan.
"Bunda ...." Gibran ke dapur.
"Apa?"
"Kirimkan hadiah surah Fatihah untuk Diana, agar tidak mau menerima cintaku. Aku juga minta restu sama Bunda, aku akan menikahinya." Gibran berbicara cepat.
Asyika tercengang dengan penuturan Gibran. Eza dan Rina duduk di meja makan. Keduanya melihat Gibran dan Bundanya.