Di waktu sepertiga malam, Rina yang hanya tidur sebentar bangun, pikirannya tetap berkecamuk gelisahan, tanpa tahu alasan. Wanita ini melaksanakan salat sunnah.
***
Di sana, Gibran hanya bisa mengikuti kemauan Eza walau dia sangat kecewa dengan pilihan Eza. Ya, keputusan Eza menikahi Sandia pagi hari itu pula. Gibran tidak berani memberi kabar kepada Bundanya. Di dalam mobil itu ada Pak Radi dan Sandia yang duduk di kursi penumpang. Gibran meredam emosinya.
Eza melihat ponsel Gibran, dia meraihnya. "Jangan melihat ponselku. Aku tidak menyimpan foto Mbak Rina." Gibran berbicara ketus.
"Tolong buka kan," ujar Eza dengan suara pecah dan msmbuat Gibran yang marah pun luluh. Gibran membuka kode ponselnya.
Eza membuka folder vidio, melihat rekaman ketika Aqila sedang membalik jagung.
"Mbak Rina ... sudah siap." Suara Aqila memanggil Rina. "Dedek bayi ... sehat terus ya di dalam sana."
Di dalam vidio itu terlihat Aqila merunduk dan mengelus perut Rina.