Air mata kehancuran dan kepedihan terus berlinang. Rina merasakan sesak yang cukup menyakitkan.
"Hanya kepada Engkau hamba berserah dan kali ini sungguh menyakitkan Ya Allah. Kesedihan yang seperti apa lagi akan terjadi, kehilangan kedua orang tua dan suami. Hidupku sudah hampa karena itu, dan kali ini rasanya seluruh kebahagiaanku terenggut. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Ya Allah. Hamba harus berhusnudzon, yakin Engkau Maha Melindungi dan menjaga. Kuserahkan segalanya dari mana luka ini berasal, dan karena apa sakit ini berasal. Hamba hanya memasrahkan semuanya kepada Engkau. Engkau telah berfirman ud'uni astajib lakum, hamba yakin Engkau akan mengabulkan doa hamba. Selamatkan asal muasal isyarah yang menyakitkan ini. Ya Allah ... afwan dan syukron."
Rina mendudukkan kepala dan air matanya terus berlinang.
***