Orang asing bisa menjadi keluarga, keluarga juga bisa menjadi musuh.
"Aku datang ...." Gibran muncul di tengah pintu sambil membawa kantong besar. "Mari kita bakar jangung di depan," ujarnya. Membuat para wanita saling menatap lalu tertawa kecil.
"Jangan beranggapan lucu, aku di Jakarta merana. Bunda baru datang, eh ... sudah kemari, jadi besok pagi aku berangkat lagi ke Jakarta," jelasnya.
"Fania," panggil pria yang berada di belakang Gibran. Fania sangat terkejut ketika melihat wajah suaminya.
"Kita harus menyelesaikan masalah kita."
"Est ... ayo kita semua ke halaman," ajak Gibran, semua ikut. Fania menarik tangan Rina.
"Aku harus berbuat apa? Wanita baik seperti apa?"
"Turuti kemauan suamimu, aku yakin hubunganmu masih bisa diperbaiki. Tidak perlu takut. Jika dia cinta, dia tidak akan menyakitimu." Rina tersenyum dan melepas tangan Fania. Tania terlihat tidak ikhlas jika ditinggalkan hanya berdua.