"Hek hek heks est ... maafkan aku ...." Dia terus menangis, tidak henti. "Ya Allah ... ya Allah ... ya Allah ... eh heh ... heh ... hek hek heks. Ehheh ... ya Allah Engkau memberikan kehidupan untukku, dan aku hanya bisa merepotkan orang-orang. Maafkan hamba yang tidak terima atas kelumpuhan ini. Hek hek heks, Rina ...."
"Sabar ... kamu pasti bisa berjalan lagi," ujar pria paruh baya.
"Hek hek heks. Eh ... eh ... heh ...."
"Sabar Eza ...."
"Ehheh ... apa yang sebenarnya terjadi di malam itu Pak Radi? Aku sama sekali tidak percaya, ya Allah ... aku meyerah dan pasrah, aku mengira aku sudah mati. Siapa yang menyelamatkanku?" tanya Eza yang kemudian membersihkan air mata lalu menatap pria beruban itu.