Embun pagi beranjak, ketika mentari menunjukkan sinarnya. Berada di rumah Alfito membuat Rina merasa tidak enak. Dayyan menghargai perasaan Rina. Hingga pagi-pagi Dayyan sudah keluar dari rumahnya.
Di ruang makan yang cukup besar, ada dua asisten rumah tangga Alfito, Rina dan Diana juga berada di dapur.
"Mbak kok bisa setegar ini sih, aku iri."
"Allah sudah menenangkan hatiku Diana. Setiap malam kami bertemu walau dalam mimpi. Cara Allah yang begitu indah," kata Rina sambil meletakkan piring di meja makan.
"Aku tidak bisa seperti Mbak, aku sangat posesif kepada pacarku. Tapi aku juga sangat risih jika disentuh sentuh. Menurutku ... melakukan kemesraan walau status pacaran itu salah."
"Kalau dia benar cinta sama kamu suruh dia datang kemari. Cara terbaik adalah meminta mu dari wali-walimu," jelas Rina yang lalu duduk dan makan.