Resah gulana dan air matanya terus berlinang. Rina berjalan kesana kemari sambil memutar tasbihnya.
"Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazan." Tak terhitung berapa banyak doa yang dipanjatkan oleh calon ibu itu.
Ya Allah aku berlindung kepadamu dari gundah gulana dan rasa sedih. Itulah arti dari doa yang dipanjatkan Rina.
"Hek hek heks eh he ... hek hek heks est ... huft ...." Rina terus menumpuk di dadanya yang sesak. Merasa dada terikat oleh belenggu yang kuat hingga membuat dia susah bernapas.
Tak terlihat Lagi kebahagiaan darinya, hanya kecemasan yang teramat dalam. Menanti sang suami pulang.
'Rina jangan menangis ... hek hek heks, hek hek. Heh ... kenapa sih, aku ...." Rina berusaha menghapus air matanya. Air mata yang tidak bisa terhenti dengan mudah. Walaupun dia tidak tahu sebab dia menangis karena apa.
"Kenapa aku menangis seperti ini ... hek e ... est ... heh ...."