Tring ting ting ting ting ting.
Handphone Eza berdering mengundang perhatian pria itu untuk segera membuka chat yang masuk.
Ngikkk!
Seketika dia mengerem mendadak, di tengah jalan. Matanya seakan-akan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Perasaan berdebar-debar memenuhi ruang hatinya. Terlihatlah senyum yang mengembang dari bibirnya.
Tinnn!
Tinnn!
Suara klakson mobil mengganggu rasa bahagianya. Ucapan syukur terus dipanjatkan oleh bibirnya. Bola matanya mengatakan Dia sangat bahagia.
"Masya Allah ...." Dia kembali melajukan mobil dengan suasana hati yang sangat bahagia. "Sebentar lagi aku akan menjadi ayah. Benarkah itu?" Eza kemudian menyentuh dadanya.
Perasaan bahagia yang benar-benar sudah ia dapatkan. "Semoga dengan ini, aku semakin bertanggung jawab dan semakin mencintai Rina."
Ruang pikirannya dipenuhi khayalan sosok bayi. "Subhanallah betapa senangnya aku. Terima kasih ya Allah ... Terima kasih ya Allah ... terima kasih."