Malam yang larut, Rina memandang Aqila yang mulai terlelap. Rina Masih memikirkan perkataan Diana. Dia berusaha tidur namun tidak bisa karena perasaan cemasnya.
'Apakah hanya aku yang merasakan rindu atau kecemasan? Aku benar-benar mengkhawatirkan nya. Ya Allah Engkau Dzat Maha melindungi.'
Rina berusaha memejamkan mata.
****
Serasa belum lama terlelap nya dia terbangun, bangun untuk salat tahajud ganti teruskan dengan membaca ayat suci Alquran. Sampai subuh. Mereka saat bersama.
Setelah selesai Gibran dan Aqila berolahraga dengan jalan-jalan pagi. Rina di rumah mulai memasak.
"Kok tiba-tiba pusing ya? Huft ...." keluh Rina sambil memijat keningnya. Dia mengecek ponselnya berharap suaminya mengirim pesan atau mengabari akan pulang.
Merasa sedikit kecewa karena tidak ada pesan masuk ke ponselnya. "Oh ya ... keadaan Mbak Runia, bagaimana ya?"