Tania masih menangis sesenggukan di atas pusara sang suami. Dunianya terasa hancur lebur. Langit seakan runtuh di atasnya. Orang yang selama ini menjadi tumpuan hidupnya. Orang yang selama ini selalu menjadi penyemangatnya dalam melakukan apapun, orang yang selama ini terus memotivasi dia untuk semangat hidup dan semangat melawan penyakit, kini lebih dulu meninggalkan dirinya. Dede benar-benar terasa sesak. Tania seakan tidak bisa menerima kenyataan ini. Dia tidak bisa menerima kenyataan kalau sesungguhnya sama suami sudah meninggal dan saat ini sudah berada di alam kubur.
'Sayang, Kenapa kamu tega meninggalkan aku sama anak-anak? Kamu pikir aku bisa bertahan hidup tanpa kamu? Aku tidak bisa. Aku tidak bisa menjalani semua ini tanpa kamu. Semua akan terasa berat tanpa kamu ada disisiku.'