"Kak, Kakak jangan keluar ya. Kakak harus terus di sini sampai aku keluar dari kantor ini kira-kira 15 menit, Baru kak Belva nanti boleh keluar. Tolong jangan bandel dan ikuti saja apa kataku. Sekarang kakak duduk manis aja di sini dan jangan keluar walau satu langkah. Tolong!"
Tania tiba-tiba nyelonong masuk ke ruangan di mana Belva dan Aryo berada. Mereka sedang berada di ruangan editor. Karena di sanalah nanti dia akan menandatangani semua buku yang tercetak. Hanya 100 pembeli pertama saja yang beruntung mendapatkan tanda tangan dari red rose alias Tania.
Tania yang tiba-tiba nyelonong dan berbicara terus tanpa henti membuat Belva terkaget dan terhenyak. Apalagi dia berucap dengan kecepatan maksimum sehingga sangat sulit untuk dimengerti. Ditambah lagi nafasnya yang terengah-engah, membuat mereka benar-benar kesusahan memahami setiap kata yang diucapkan oleh Tania.
