"Sayang, Hari ini kamu mau pulang sendiri atau mau aku jemput? Kalau kamu mau aku jemput, ini aku pulang langsung ke rumah ibu," tanya Ardi. Tania menempelkan handphone di di pipi dan telinganya. Mendengarkan setiap ucapan Ardi dengan seksama.
Ah, setelah bangun tidur ini tadi Tania sudah berencana untuk menelpon suaminya karena tadi malam gagal. Namun, belum sempat Tania menelpon, Ardi sudah menelpon duluan.
"Coba deh tanya sama hatimu sendiri. Kira-kira tega apa nggak kalau membiarkan istrinya pulang sendiri dengan kedua anak yang super duper aktif?"
Tania mencoba untuk membujuk dirinya sendiri supaya tidak terus menerus kepikiran tentang sesuatu yang dianggap sebagai dosa. Dia ingin melakukan pengakuan, tetapi dia belum berani. Alhasil, dia mencoba untuk mengalihkan pembicaraan dengan merajuk. Eh, bukan mengalihkan pembicaraan, mengalihkan perhatian hatinya.
