Tania membuang nafas kasar sambil memejamkan matanya. Ya, Belva harus tahu yang sesungguhnya. Dia harus tahu tentang keadaannya sekarang.
"Iya, ini Putri kembarku."
Telepon langsung mengalihkan pandangannya. Lalu dia menghadap ke bawah. Air matanya benar-benar tidak bisa dibendung. Tidak pernah terbersit di dalam hatinya sedikitpun Kalau akhirnya Kania menikah lebih dulu dengan orang lain. Di dalam fikirannya selama ini, Tania pasti akan menunggunya. Tania tidak mungkin mencintai orang lain selain dirinya. Seperti dirinya, yang belum bisa mencintai wanita lain.
Memang beberapa kali ayahnya mencoba untuk menjodohkan dia dengan anak dari temannya. Belva juga sudah memiliki sahabat di sana. Hanya sahabat. Tidak ada yang sampai masuk ke dalam hatinya seperti Tania.