Tania masih terbaring di rumah sakit. Dia sudah bisa membuka matanya, Sudah bisa makan Dan tersenyum. Meskipun senyum yang dikeluarkan adalah sebuah senyum getir, tetapi tak apa. Kadang kita memang harus memaksakan diri untuk melakukan hal yang bisa menyenangkan orang lain meskipun itu hanya sebuah senyuman.
Sudah dua hari dia berada di rumah sakit tetapi Ardi belum juga menjenguknya. Pikiran Tania sudah ke mana-mana. Kenapakah Ardi tidak mau menjenguknya padahal dia sedang dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Apakah mungkin Ardi sedang asyik bersama dengan alda? Atau mungkin memang sengaja untuk melarang Ardi bertemu dengan Tania selamanya?
Pertanyaan demi pertanyaan berputar di otaknya. Yang bisa dia lakukan untuk menghibur dirinya sendiri adalah terus mengatakan kepada dirinya bahwa itu hanya prasangkanya saja.
"Sayang, Sudah enakan?" tanya Bu Siwi saat dia baru saja keluar dari kamar mandi. Bu Siwi senang saat melihat Tania mau tersenyum.