Setelah beberapa hari dirawat, Tania sudah diperbolehkan untuk pulang meskipun keadaannya masih belum stabil, tetai sudah boleh untuk rawat jalan. Tania lega, karena akhirnya dia masih punya kesempatan untuk membuka mata ini melihat pemandangan yang ada di rumahnya. Saat itu pikirannya sudah kemana-mana, Dia merasa bahwa mungkin dia tidak bisa lagi menatap rumahnya.
Dia tak hentinya bersyukur karena Tuhan sudah memberikan kesempatan untuk hidup lebih lama meskipun keadaannya sedang tidak baik. Tetapi itu sungguh sangat sudah cukup untuk Tania. Hal pertama yang ia cari saat saya sampai di rumah adalah buku diary-nya.
Sebenarnya Bu Siwi masih ingin terus mendampingi Tania dan tidak ingin meninggalkan Tania sendirian, tetapi Tania meminta Bu Siwi untuk meninggalkan Tania sejenak karena Tania ingin bercengkrama dengan buku hariannya.
Ya, dia ingin segera mewujudkan mimpi-mimpinya. Karena keadaannya yang kian memburuk, dia takut tidak bisa memenuhi keinginannya yang masih kurang 9.