Chereads / Maaf, Aku Mencintainya / Chapter 233 - Laila

Chapter 233 - Laila

"Terima kasih cincinnya. Meskipun aku tidak tahu ini cincin untuk apa," kata Tania saat mereka sudah berada di depan rumah Tania. Kebiasaan mereka, meskipun sudah sampai di rumah, mereka masih ngobrol sejenak di dalam mobil.

"Cincin untuk dipakai lah, sekalian untuk pamer kalau kamu sudah ada yang punya." Arti tersenyum sambil mengacak rambut Tania.

"Kak Ardi suka banget sih mengacak rambutku. Puas-puasin aja mengacak rambutnya, mungkin setelah ini ini Kakak nggak bisa lagi mengacak-acak rambutku. Apa yang mau diacak, orang sebentar lagi aku mau pelontos." Tania tertawa, tertawa getir. Namun tak lama setelah itu dia menangis dan meneteskan air matanya.

Ardi selalu merasakan sesak ketika Tania seperti itu. Dia benar-benar tidak bisa memaksa Tania untuk berpikir positif. PR dia saat ini adalah bagaimana caranya agar Tania semangat untuk sembuh dan percaya bahwa dia masih memiliki kesempatan untuk sembuh. Ya, Ardi harus melakukan sesuatu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS