"Bagaimana Tan rasanya, ada yang kurang apa enggak?" Tanya bu Ratih saat Tania baru saja menyuapkan satu sendok makan sambal goreng ati ampela ke mulutnya. Tania merasakan sambal goreng ati ampela itu dengan sungguh-sungguh. Rasanya Kenapa tidak asing di lidah Tania. Dia kunyah sekali lagi, ya, dia yakin dia pernah mencicipinya. Tetapi kapan? Rasanya persis sekali seperti ini.
Saat itu mereka sedang menikmati makanan bertiga di ruang makan rumah Ardi yang sederhana. Keadaannya masih seperti dulu, sederhana namun penuh kehangatan. Apalagi sikap bu Ratih yang memang begitu ramah dan tidak menganggap Tania sebagai tamu, tetapi sudah dianggap seperti anggota keluarga sendiri.
"Tan, bagaimana? Nggak enak ya?" tanya Bu Ratih lagi.
"Eh, enak kok Bu. Enak banget malah. Tetapi aku seperti pernah merasakan ini, rasanya persis seperti masakan Ibu ini. Tapi aku lupa di mana."
"Tentu saja kamu pernah merasakan ini, Tan. Kan Ardi_"