"Ini karena Tania berhati kotor. Tania masih dendam sama Cantika, sehingga Tania tidak bisa mengontrol emosi. Untuk itu, saya mohon maaf atas kesalahan saya itu. Saya tidak mau menjadi pengecut yang kabur setelah membuat masalah. Semuanya saya serahkan sama om dan tante, mau memaafkan saya atau tidak. Tambun, besar harapan saya untuk dimaafkan sama Cantika, om dan tante," ucap Tania. Dia sudah memberanikan diri untuk mengatakan hal tersebut. Dia memang harus mengakui kalau dia melakukan itu semuanya memang karena dendam. Namun kali ini, dendam itu sudah tidak ada lagi di hati Tania. Yang ada hanya rasa bersalah.
"Apakah kesalahan Cantika sama kamu begitu besar?" tanya Papa Cantika. Seorang Papa yang kira-kira berumur 45 tahun itu tidak mau serta merta menyalahkan Tania. Beliau begitu bijak, sehingga harus menggali informasi dulu sebelum dia menjudge Tania yang tidak-tidak.
