Chereads / Maaf, Aku Mencintainya / Chapter 155 - Cincin untuk Cantika

Chapter 155 - Cincin untuk Cantika

"Tan, Tania. Bangun! Sudah sampai." Ardi menepuk-nepuk lengan Tania. Ardi belum bisa turun dari motor, karena kan yang masih bersandar di bahunya.

"Kok ada manusia Kebo kayak kamu sih, Bekantan! Bisa-bisanya tidur lelap di atas motor. Kamu capek banget ya? Aku tahu, kamu capek hati dan capek pikiran. Tenang ya? Semua pasti berlalu kok."

Ardi seolah berkata pada Tania, peta pita pandangannya masih lurus ke depan dan tangannya masih memegangi bahu Tania.

Kalau saja tidak berada di keramaian, dan mereka tidak harus menuju ke suatu tempat, pasti akan dibiarkan Tania tertidur di bahunya lama-lama.

"Tan, bangun! Udah sampai di rumah Cantika."

Ardi bersuara sedikit lebih keras dan menepuk lengan Tania lebih keras dari sebelumnya. Tania terlihat menggerakkan kepalanya lalu menjauhkan kepala dari bahu Ardi.

"Hem … sudah nyampe?"

"Sudah dari tadi, Maemunah. Kalau sudah tidur benar-benar kayak kebo, susah banget dibangunin."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS