"Tan, ayo berangkat!" ajak Doni sambil mengenakan jam tangan. Tania masih asik mengunyah roti bakar terenak buatan Mbak Yani di meja makan. Dia sudah siap dengan seragam abu-abu putih dan rambut yang dikuncir rapi.
"Aku mau naik taksi aja kak, nanti mau jemput kak Belva dulu. Kakak duluan aja," ucap Tania sambil mengunyah roti bakar.
"Ceileh … udah main jemput-jemputan. Oh iya, kamu beneran nggak jadi pindah?"
"Nggak, Kak. Sementara ini nggak dulu. Nggak tau nanti. Malu sih sebenarnya, sudah pamit sama guru-guru dan teman-teman. Tapi, nanti aku pura-pura biasa aja. Gampang lah!"
"Ya sudah, aku berangkat dulu! Hati-hati."
"Siap kak."
Doni segera meninggalkan ruang makan. Sedangkan Tania, masih menunggu datangnya taksi online pesanannya.
"Saat itu, Papa dan mamanya datang ke ruang makan."
"Selamat pagi, sayang." Bu Hanum menghampiri putrinya dan mengecup pucuk kepalanya lembut.
"Pagi, Mama."
