Setelah tragedi rok sobek, Tania hanya berdiam diri di tenda. Dia tidak mau kembali dalam kerumunan itu. Tania sangat merasa malu. Itu adalah hal yang paling memalukan selama Tania hidup. Namun, Tania bertanya-tanya, bagaimana mungkin rok Cantika itu sobek begitu saja padahal dia tidak bergerak terlalu barbar saat itu. Apalagi kain dari rok Cantika itu termasuk kain mahal. Ah, sudahlah. Mungkin memang sudah takdirnya dia harus malu saat itu.
Waktu menunjukkan pukul 2 dini hari. Semua teman-temannya terlelap termasuk Cantika. Tania mengamati Cantika yang sedang terlelap disampingnya. Gadis itu Tengah meringkuk di samping Cantika sambil terus mengamati gadis cantik yang menurut Tania sangat sempurna dan tanpa cela. Saat tidur pun, gadis itu masih tetap cantik dengan raut muka kalem, menyejukkan hati setiap yang menatap.
