Menyesal karena menolak tawaran menggiurkan Nino kemaren. Arka yang terbangun seorang diri mendadak merindukan dirinya dalam genjatan senjata perkasa yang menggempurnya gila-gilaan.
Bangkit dari baringannya dengan merutuk diri penuh penyesalan. Sampai pandangannya terpaku pada sebuah sarapan yang di letakkan di atas nakas. Mood buruknya seketika itu membaik.
"Kenapa pacar gue romantisnya kebangetan sih? Tuh kan, jadinya malah makin kangen."
Buru-buru berlari ke kamar mandi. Mengguyur kepalanya yang mendadak berasap, suhu mendidih dalam tubuhnya yang berlawanan dengan dinginnya air pancuran. Salahkan Nino yang selalu membuatnya terlingkup gairah.
Menggigit sandwich di saat bersamaan tangannya menggeledah isi lemari, mencabut setelan pakaian pendek.
Drtt
Sampai sebuah dering ponsel menyentaknya. "Punya Nino ketinggalan?" Pikirnya, sebelum menemukan sumber suara. "Tapi ini bukan hp nya Nino."