"Kita siap berpesta!"
Dan puncaknya pada waktu nyaris tengah malam. Arka menarik kedua pria yang mendadak kaku di belakangnya. Membelah lautan manusia yang meliukkan tubuh menikmati musik disko yang memekakkan telinga.
Ruangan yang begitu luas namun terasa begitu menyesakkan. Pencahayaan temaram, lampu warna-warni yang menyorot sampai bertabrakan, malah membuat pandangan sakit. Penciuman pun di serbu dengan aroma pekat percampuran antara, alkohol, parfum mahal yang luntur akibat keringat, dan juga asap rokok yag membumbung bersamaan dengan
"Bersulang!"
Tapi siapa yang peduli dengan sedikit kekurangan itu? Sudah di katakan, Arka begitu total saat turun tangan. Klub malam memang menjadi tempat berpontensi besar untuk lekas mendapatkan seorang rekan, kan?
Ya, meski yang dapat di pastikan berawal dari cinta satu malam. Bukan tak mungkin untuk bang Sat melanjutkan keterikatan selanjutnya, kan?
"Ahh!" Desah Arka saat meneguk langsung tandas minuman di gelasnya.