Yang setelahnya mereka berpisah, Arka mengantarkan kepergian bang Sat sambil melambaikan tangan. Beberapa guru yang lewat membuat Arka sigap bersembunyi. Membuatnya lagi-lagi terperangah saat bang Sat malah nampak mendapatkan sambutan hangat dari mereka.
Seketika saja membuat Arka terkagum-kagum, taktik seperti apa yang digunakan bang Sat sampai bisa menyusup masuk tanpa kecurigaan?
"Ah, sial!"
Arka refleks mengumpat saat seseorang pria menghentikan langkahnya di depan pintu masuk kelas. Tatapan yang begitu intens, membuat Arka ingin sekali mencolok bola mata yang begitu lancang menyusuri sekujur tubuhnya.
Siapa lagi kalau bukan Ardan?
Tak mungkin untuknya bersikap tak sopan di depan seorang guru, kan?
"Ah... Maafkan ucapan saya kotor ini, pak." Lagak Arka yang di buat penuh penyesalan, sembari memukul-mukul bibirnya.
"Kelas di mulai sejak tadi, apakah anda juga baru datang?"