"Sampek kebawa mimpi, kan?"
Arka yang setelahnya bungkam, tak bisa menjawab pertanyaan singkat yang di ajukan Dafa.
Sampai ia yang menelisik, menatap intens pada pria di hadapannya itu dengan balas.
"Sebenernya, maksud lo dateng buat apa sih, Daf? Setelah kemaren malem Ruben pamer kebahagian setelah nikahin lo, sekarang lo yang malah datengin gue kayak gini?" Arka yang sampek menggeram. "Demi apa pun, sebelumnya gue lapang dada pergi dari kalian, ya. Jangan sampek aja bikin gue murka dan tarik keputusan gue waktu itu."
"Ada apa, Ar?" Untung saja setelahnya Margaret dan Farhan yang datang menyela saat menyadari situasi percakapan mereka yang memanas. Kalau tidak, bukan tak mungkin untuk Arka menghantam bogem mentahnya pada Dafa yang mendadak membuatnya kesal. Maklumi saja, Arka yang memang tempramental.
Walau begitu ia masih berusaha menuruti Margaret untuk bersikap baik pada tamu. Sesuai keinginan pria itu, Arka dan Farhan terang-terangan naik mobil kelas mewah ke sekolah.