"Biarkan dia memilih sendiri." kata Indra.
Indra memandang Gita di depan, "Dia adalah gadis yang sangat spesial. Jika kamu mencintainya, kamu harus belajar bagaimana mencintainya."
Heri melihat ke samping, dan mata sipitnya yang dalam tertuju pada mata Indra. "Jadi, tampaknya kamu lebih mengenal Gita daripada aku. Ayah, kamu pasti tahu siapa mantan suami Gita itu?" Indra memandang Heri. Dia sudah lama sekali ingin menanyakan ini. Dia memiliki beberapa dugaan tentang ayahnya.
Heri perlahan-lahan mengulurkan bibir tipisnya membentuk lengkungan sarkastik, "Mungkinkah tebakanku salah, masa lalu Gita telah dihapus bersih, bukankah itu juga karena campur tangan Ayah?"