Gita dengan cepat beralih, "Halo, Pak Dekan."
"Gita," Dekan Anton berkata dengan suara ramah, "Apakah kamu punya waktu untuk datang ke hotel sekarang? Aku memesan kamar bisnis di hotel. Zane telah datang, jadi aku akan meninggalkanmu. Mari kita selesaikan rencana operasi Ny. Jaya."
Gita belum berbicara, saat ini langkah kaki yang mantap datang dari belakangnya, dan Heri datang.
Heri jelas telah mendengar isi panggilan itu. Tidak ada pasang surut emosi di wajah suami-nya. Dia hanya menatapnya dengan tenang dan mengerutkan bibir tipisnya. "Lembaga penelitianmu akan pergi ke hotel untuk membahas rencana operasi?"
Ketika ditanya seperti ini, Gita terkejut.
Pada saat ini Dekan Anton berkata di telepon, "Gita ... Gita, apakah kamu mendengarkan?"
"Presiden, aku mendengarkan, um ... kita akan pergi ke hotel untuk membahas rencana operasi?" Gita bertanya.