Udara yang sejuk di pagi hari. Suasana yang sangat sunyi, menambah rasa bahagia bagi seorang perempuan muda itu. Perempuan yang duduk di sebuah rumah pohon yang masih sangat baru.
Perempuan muda itu bernama Acyolle Azzax, atau sering dipanggil Acy.
Acy tampak menikmati pemandangan yang ada di depan matanya. Rasa lelahnya seakan hilang dengan ia melihat pemandangan yang sangat indah itu.
"Hei kau! kemari!" seru Acy kepada seorang anak yang kebetulan melewati jalan bawah rumah pohonnya.
"Ada apa kak?" tanya anak itu bingung.
"Kemari saja" jawab Acy sambil menunjuk ke samping ia duduk.
Anak itupun menaiki tangga dan duduk di samping Acy." Ada apa kak?" tanya anak itu sambil memandang wajah Acy.
"Lihat itu!" jawab Acy sambil menunjuk ke arah depan.
Seketika anak itu memandang ke arah yang ditunjuk Acy.
"Wow" Anak itu pun terpesona akan pemandangan yang ia lihat, sampai sampai ia lupa untuk menutup mulutnya.
"Tutup mulutmu Dion" ucap Acy kepada anak itu yang ternyata bernama Dion.
"Ah, sampai lupa aku kak" ucap Dion sambil menutup mulutnya dan terkekeh pelan.
"Oh iya, apa yang kau lakukan di sekitar sini?" tanya Acy kepada Dion.
"Oh aku?" tanya Dion sambil menunjuk kepada dirinya sendiri dan dijawab Acy dengan anggukan, "Aku sedang mencari sebuah inspirasi" jawab Dion sambil membuka tangannya lebar lebar sambil tertawa pelan
"Hah? inspirasi apa yang didapat di hutan seperti ini?" tanya Acy sambil memandang Dion aneh.
"Sebuah inspirasi yang sangat aku inginkan jika aku sudah dewasa nanti" jawab Dion sambil menunjuk ke arah hutan yang sangat rimbun di depan sana.
"Hah? oke aku percaya, aku juga memiliki keinginan, namun jika kau menginginkannya saat sudah dewasa nanti, dan jika aku menginginkannya saat ini, karena saat ini aku sudah dewasa dan waktu yang tepat untuk meraih keinginanku" ucap Acy sambil memandang lurus ke depan ke arah hutan yang sangat rimbun yang tadi ditunjuk oleh Dion.
"Ya itu benar kak" ucap Dion, "Oh, kalau begitu aku akan ke dalam hutan dulu" lanjut Dion.
Acy yang mendengar ucapan Dion langsung bingung, "Benar kau mau mencari inspirasi saat senja begini?" tanya Acy kepada Dion sambil melirik ke arah hutan yang sangat rimbun itu.
Setelah mendengar pertanyaan Acy, seketika tawa Dion langsung pecah, "Hahahaha, yang benar saja kakak percaya? aku kesini untuk mencari kayu bakar untuk memasak bukan untuk mencari sebuah inspirasi, memangnya ada? mencari inspirasi di hutan yang sangat rimbun itu?" tanya Dion disela sela tawanya.
Mendengar penjelasan dan pertanyaan dari Dion, Acy menjadi sedikit kesal, "Ya, pasti ada" ucap Acy tegas.
"Ah sudahlah, aku mencari kayu bakar dulu ya, bye kak" ucap Dion sambil melambaikan tangannya ke arah Acy.
"Ya bye" jawab Acy kesal karena ucapannya tadi tak di hiraukan oleh Dion.
***
Pukul 20.00 WIB, Cya sampai di rumah. Ia langsung masuk ke dalam kamar dan mandi. Setelah ia mandi, ia makan malam dan kembali ke dalam kamar untuk beristirahat sejenak sebelum ia memulai hobinya.
Setelah enam jam berlalu,
Drrrrrrrtt...
Bunyi getaran ponsel milik Cya berbunyi. Cya terlihat terusik dalam tidurnya. Mengucek matanya sambil beranjak ke kamar mandi yang berada di sudut kamarnya.
Setelah mencuci muka dan gosok gigi, Cya keluar dari kamar mandinya dan berjalan menuju pintu yang berada di samping ranjang tidurnya. Membuka pintu itu dan memulai membuat sebuah karya yang sangat luar biasa.
Waktu terus berjalan. Seiringan dengan tangan Cya yang terus berkarya.
Empat jam lebih telah berlalu. Langit yang semula gelap sekarang tampak lebih terang. Bulan berganti matahari. Malam berganti dengan pagi.
Hidup Cya memang seperti sebuah kereta yang berjalan sesuai jalur yang sudah ditentukan dan ditetapkan. Namun, Cya sangat menikmati kehidupannya saat ini. Karena ia percaya, jika suatu saat ia akan mendapatkan sebuah kebebasan untuk menentukan dan menetapkan sesuai apa yang ia inginkan.