Saat ini, Alisa sedang termenung di dalam kamar sendirian. Ia tengah memikirkan sesuatu.
"Apakah benar, ibu dan ayah mertuaku senang mendengar bahwa aku hamil? Atau mereka hanya pura-pura saja?" Alisa berpikiran negatif pada sang mertua. Ia pun langsung geleng-geleng dan mengenyahkan pikiran liar itu dari isi kepala.
"Ibu dan ayah mertuaku tak mungkin pura-pura. Mereka bahagia mendengar aku hamil. Iya, mereka berdua bahagia." Alisa manggut-manggut sendiri di dalam kamar. Mencoba untuk terus berpikiran positif.
Saat ia sendirian, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. Alisa setengah berteriak dan langsung menyuruh masuk.
"Permisi, Nyonya."
Ternyata salah satu pelayan rumah tengah membawakan makan siang untuknya. Alisa pun senang.
"Ya Tuhan, kau tak perlu repot-repot, Bi. Aku bisa saja turun ke bawah dan minta dibuatkan makanan di sana."