"Aku akan terus mendukung keputusanmu, Gam. Dengarkan kata hatimu. Apakah akan terus bertahan mencintai Reva atau pelan-pelan meninggalkannya." Joseph bangkit dari tempat duduk dan akan segera pulang. "Aku pulang dulu, Gam. Sudah larut malam dan kau harus istirahat."
"Baiklah, kalau begitu, Jo. Terima kasih karena kau telah berkunjung ke sini."
Joseph mengangguk dan melangkah menuju ke arah mobil. Agam masih berdiri di tempat sampai mobil yang dikemudikan oleh pria itu sudah tak terlihat lagi di pekarangan rumah. Joseph memang teman yang baik karena sudah perhatian pada hubungannya dan juga Reva.
Alhasil, mobil Joseph sudah berlalu jauh dari halaman rumah, maka dari itu Agam segera masuk ke dalam. Dengan langkah gontai, ia memasukki kamar. Hati dan pikirannya masih saja tertuju pada Reva. Walau sudah tak ada hubungan asmara lagi, tapi rasanya sulit sekali melepaskan wanita itu. Namun, apa boleh buat, sekarang Reva tak bisa lagi bersamanya.