Chereads / Arrogant Husband / Chapter 3 - Bercinta

Chapter 3 - Bercinta

"Hahahaha." Saga tertawa puas, karena lagi-lagi ... Alisa kembali lagi ke rumahnya. Dan, wanita itu masih tetap memberontak sama seperti di awal. Ia dibawa kemari oleh suruhan Saga. Tatapan tajam itu diberikan Alisa padanya.

"Brengsek! Pria macam apa kau?!" bentak Alisa dengan kasar pada Saga.

Saga menyuruh anak buahnya untuk melepaskan pergelangan tangan Alisa dan meminta mereka untuk keluar dari kamar ini. Saga akan memberi Alisa pelajaran yang tak pernah wanita itu lupakan seumur hidup.

Saga mendekat dengan langkah panjang dan mulai merengkuh Alisa. Wanita itu terpekik. Tak ada celah lagi antara mereka berdua. Embusan napas Alisa sangat terasa di wajahnya dan dua bukit kembar terasa di dada bidang milik Saga.

"Kau akan jadi milikku, Alisa," ucap Saga. Ia langsung melumat bibir mungil wanita itu. Saga memegang leher Alisa, agar ciumannya semakin dalam. Tangannya nakal mulai meraba-raba lekuk tubuh seksi milik sang wanita.

"Kurang ajar!" Alisa mendorong tubuh Saga dengan kencang, hingga sedikit terhuyung ke belakang. Kemudian, karena merasa geram, Alisa melayangkan pukulan ke wajah Saga. Tamparan keras itu menimbulkan gurat merah di wajah putih mulus milik sang pria.

Saga langsung menarik lagi Alisa dalam pelukan. Dengan tatapan tajam, tak mau kalah, ia layangkan lagi ciumannya ke bibir milik Alisa. Kali ini, ciuman yang diberi sangatlah ganas, hingga lawan jenisnya tak bisa mengatur napas dengan baik. Ia rebahkan dengan kasar tubuh Alisa di atas ranjang.

"Aku sudah tidak tahan lagi!" Saga langsung membuka baju Alisa dengan paksa. Wanita itu tampak mengeluarkan bulir-bulir di sudut matanya. Saga tak peduli, karena ia sudah tidak tahan lagi. Pengait bra pun sudah berhasil ia lepaskan, menampilkan dua buah gundukan besar yang amat sangat memikat mata.

Saga memainkan dua buah kenikmatan yang berbentuk kenyal dengan sangat bergairah. Tangannya terpacu untuk terus meremas. Sesekali desahan keluar dari mulut Alisa, membuatnya jadi tambah semangat.

Alisa masih terus mencoba untuk berontak. Ia memukul-mukul dada Saga. Namun, kekuatan pria itu lebih besar dari pada dirinya.

Dengan cepat, Saga melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya. Dan, ia lekas melepaskan celana milik Alisa. Hingga mereka sama-sama tak menggunakan sehelai kain pun di badan. Saga menciumi setiap titik tubuh Alisa, dengan penuh nafsu.

Wanita itu berontak lagi dan berhasil bangkit dari cengkeraman Saga. Ia berhasil turun dari ranjang, tapi Saga kembali mengejarnya, merenggut perut Alisa dengan kasar. Alisa meronta-ronta.

Saga mengangkat tubuh Alisa dan bukit kembar itu sangat terasa di dada bidangnya. Ia melempar Alisa ke atas ranjang dan kembali menindihnya lagi. Kali ini, Saga tak akan membiarkan wanita itu berontak lagi.

"Jangan paksa aku untuk berlaku kasar padamu!" Saga langsung mengulum bibir itu.

"Rasakanlah apa yang akan kuberikan!" ujar Saga lagi.

Alisa tampak menggeliat. Saga pun lekas memasukkan si junior dengan gerak perlahan ke dalam lubang sempit itu. Sontak, Alisa berteriak, karena ini baru pertama kali keperawanannya diambil paksa seperti ini. Diambil oleh orang yang sama sekali tidak ia cintai.

Perlahan tapi pasti, si junior sudah menembus ke dalam lubang sempit itu. Saga sangat menikmatinya. Namun, wanita itu masih mengeluarkan bulir-bulir air di pelupuk mata.

"K–kau sangat nik–nikmat," ucap Saga memuji Alisa. Diperlakukan seperti itu, membuat Alisa makin menangis. Ditambah lagi dengan rasa sakit yang tiada tara akibat ulah Saga ini. Pria itu menghentakkan tubuhnya sendiri karena saking bersemangat.

Saga pun mulai memainkan puncak bukit kembar dengan lidah. Ia masih melakukan gerakan maju mundur. Junior Saga pun semakin lincah bergerak di dalam sana dan semakin mengeras.

"Alisa ...," ucap Saga yang setengah berbisik. Ia jadi semakin bersemangat untuk menggempur lawan jenisnya. Melihat Alisa begitu pasrah sekarang, senyuman pun tersungging dari bibirnya. Wanita itu tak berdaya, karena tak kuasa melawan kekuatannya. Saga melakukan itu agak sedikit cepat. Sedangkan, Alisa menutup mulutnya sendiri sambil terus menangis.

Saga meraba-raba paha Alisa, sesekali ia remas paha indah itu. Betapa nikmatnya hari ini, ia dapat bercinta dengan wanita yang diincar selama ini.

Alisa tak berkelit lagi, ia hanya diam pasrah sambil menahan sakit. Saat tubuhnya digerayangi, ia terus menangis. Lantas, Saga semakin asyik memainkan dua bukit kembar dengan kedua tangan. Sesekali ia jilat dan menghisap.

Saga merasakan ada sesuatu yang hendak keluar dari bagian bawahnya, ia pun melakukan gerakan maju mundur dengan cepat. Alisa mendesah kemudian, tapi masih menitikkan air mata. Kini, Saga melempar senyum pada Alisa, karena telah menikmati surga dunia ini bersama wanita incarannya. Namun, ia tak akan pernah lupa cacian yang diterimanya dari Alisa.

"I love you, Alisa." Saga menciumi Alisa bertubi-tubi. Wanita itu masih menangis sedari tadi.

Dengan sisa kekuatan yang ada, Alisa mendorong Saga dan memaksa turun dari ranjang. Dengan cepat, Saga menahannya dan membawa wanita itu dalam dekapan. Namun, Alisa menolak.

"Kenapa kau tega melakukan ini padaku?" tanya Alisa yang berhadapan dengan Saga. Ia menutupi bukit kembarnya dengan kedua tangan, tapi rasanya percuma karena Saga sudah menjamahnya. "Kurang ajar sekali kau!" geramnya.

"Tega? Katamu aku tega? Kau yang tega mencampakkan aku dulu. Dan, inilah balasannya yang harus kau terima!" Alisa tampak terdiam. Bulir bening terus keluar dari sudut matanya. Saga berniat menghapus air mata itu, tapi tangannya ditangkis oleh Alisa.

"Aku sudah kehilangan mahkota berharga yang kupunya! Dan, itu telah kau renggut dariku!"

"Sudah kukatakan dari awal, aku menginginkanmu dan berniat melamar. Namun, kau tolak aku dengan cacian dan makian yang keluar dari bibirmu! Anggap saja ... ini adalah hukuman terindah bagimu," ucap Saga sambil memajukan lagi bibirnya. Tangannya tak bisa berhenti dan ingin terus meraih kedua bukit milik Alisa yang sangat menggoda matanya.

"Aku tidak kenal denganmu! Kau pun langsung bilang ingin melamar. Dan, itu semua berlalu begitu cepat. Kau masih tetap menjadi orang asing bagiku, setelah kejadian tadi."

"Aku akan menikahimu. Kau mau atau tidak, terserah. Aku akan persiapkan pernikahan ini dengan secepat mungkin!" Wanita itu terdiam seribu bahasa. Perkataan Saga tak dapat dibantah. Ia mengulum bibir Alisa lagi dengan cepat. Lantas, Alisa mendorong dada Saga.

Alisa pun turun dari ranjang dan Saga membiarkannya. Terlihat ia memungut baju dan pakaian dalamnya yang tengah tercecer di lantai, sehabis dilucuti oleh Saga. Rasa trauma pun menggelayuti dirinya.

Saga berhasil mengambil kesucian Alisa hari ini. Dan, itu masih awalannya. Ia masih merasa sakit hati karena ucapan wanita itu. Setelah menikah nanti, Saga akan memperlakukan Alisa dengan tidak layak, itu adalah janjinya sendiri.

"Setelah menikah nanti, akan kupastikan bahwa kau akan menderita, Alisa! Karena kau sudah mencampakkanku. Dan, kau wanita pertama yang menolak!"