Agam masih memikirkan tentang pria paruh baya yang sudah menemuinya tadi di bar. Pria itu adalah ayahnya Saga. Beliau mengatakan tentang Reva yang tak bisa dipercaya dan seorang wanita jahat.
Agam merasa bimbang dengan keadaan sekarang. Di satu sisi, ia sangat mencintai wanita itu sepenuh hati. Namun, banyak juga yang mengatakan bahwa Reva bukanlah yang sebaik dirinya kira. Wanita itu telah banyak melakukan kejahatan. Ia tak bisa percaya begitu mudah dengan orang lain, selain Reva.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apakah aku harus mempercayai ucapan mereka?" tanyanya pada diri sendiri.
Pria itu masih terduduk di ruang tamu. Agam baru saja pulang dari kerja. Ia memutuskan untuk bersantai dulu sejenak sebelum mandi.
Ucapan Saga, Joseph, dan Pak Surya tadi telah membuat dirinya merasa terbayang-bayang terus. Mungkin, ia belum mengenal Reva dengan baik. Namun, dirinya yakin bahwa sang kekasih tak sejahat itu.