Pria paruh baya yang menjadi ayahnya Saga itu akhirnya berdiri. Beliau ingin pulang dari sini setelah puas mencaci maki Alisa. Wanita itu terus diam sambil memperhatikan sang ayah mertua yang mulai meninggalkan ruang tamu. Hati Alisa sangat perih saat kalimat-kalimat pedas itu selalu terlontar begitu saja. Pak Surya masih belum menerimanya dengan baik.
Alisa tetap bangkit untuk menghampiri Pak Surya di depan sana. Ia melihat mobil itu mulai menjauh dari rumahnya. Mobil Pak Surya sudah melesat jauh. Kemudian, Anton tak sengaja melihatnya dalam keadaan menangis. Pria itu pun tiba-tiba mendekat dan bertanya.
"Kenapa Nyonya menangis? Apa Pak Surya bicara yang tidak-tidak sama Nyonya?" Anton sangat khawati dengan kondisi sang Nyonya.
Alisa menggeleng-gelengkan kepala. Ia lekas menyeka air mata yang terus membasahi pipi mulusnya. Kemudian, beranjak menuju ke kamar untuk melihat sang anak dan juga ingin istirahat.