"Sudah, Gam. Banyak orang-orang yang melihat ke arah kita," ujar Reva yang masih malu-malu.
"Tak usah malu, sayang. Biarkan saja. Mereka juga sudah tahu dengan hubungan kita."
Reva menatap bola mata Agam yang berwarna kecokelatan itu. Mereka sama-sama tersenyum. Wanita itu memegangi pergelangan lengan sang kekasih. Mereka bercengkerama satu sama lain.
Akhirnya, Agam melanjutkan bekerja lagi, sedangkan Reva akan segera pulang. Namun, pria itu melarangnya untuk pergi dari sini. Ia masih ingin ditemani oleh Reva.
"Jangan pulang dulu sayang. Temani aku di sini," rengek Agam.
"Besok aku akan ke sini lagi ya, sayang. Tak apa kan?"
Akhirnya, Agam mengangguk. Lantas, Reva berpamitan untuk pulang ke rumah. Besok ia akan datang ke sini lagi menemui sang kekasih. Agam mengantarnya sampai ke halaman bar.
"Hati-hati di jalan, ya," ucap Agam.
"Iya sayang. Ya sudah, kau masuk sana. Kembali bekerja."