Alisa baru saja terbangun dari tidur. Wanita itu lantas menoleh ke samping, menatap wajah bayi perempuannya yang lucu. Tiba-tiba, sang anak menangis. Alisa pun dengan sigap membuatkan susu formula untuknya.
"Sabar ya, Nak. Tunggu ibu buatkan dulu," ucapnya.
Beberapa saat kemudian, Alisa mulai menyusukan dot itu ke mulut sang bayi dengan perlahan di atas tempat tidur. Ia ingin sekali bisa memberi asi eksklusif untuk Lisa. Ia menyentuh jari jemari bayi itu dengan perlahan.
"Kau adalah karunia terindah yang Tuhan berikan pada ibu dan juga ayah. Meskipun, kami gagal mendapatkan seorang anak kandung, tapi masih ada kau, Nak."
Bayi itu perlahan berhenti menangis. Susu pun akan segera habis diminum oleh sang anak. Alisa sudah tak sabar ingin menggendong Lisa dalam pelukannya.
"Nah, susunya sudah habis." Alisa berniat akan mengajak bayi perempuannya untuk jalan-jalan ke taman belakang rumah. Ia masih ingat dengan pesan Saga, bahwa tak akan pergi ke mana-mana dari rumah.