Tidak.
Jangan Gina.
"Nggak perlu membual buat nakut-nakutin gua." Lontaran kata disertai geraman yang keluar dari Gino tak gentar membuat beberapa prang yang ada di sana takut.
"Membual?" Dagu Gino dicengkram kuat dan diarahkannya ke atas membuat kepala lelaki itu kini mendongak menatap seorang pria yang sudah berumur.
"Kalau lu mau tau, tadinya gua sama beberapa orang di belakang gua bakal ngilangin kesucian dia terlebih dahulu. Merkosa seorang gadis nggak bakal bikin adek lu mati, kan? Sekadar buat mainan kami semua mungkin bisa."
Penituran lancang yang masuk ke dalam telinganya sontak membuat darah Gino naik dari ujung kaki hingga kepala. Seluruh sorot mata yang terlihat dipenuhi kemarahan yang mendalam. Rahanganya mengatup rapat dengan tubuh yang bergetar karena marah.
"Lu- hmmmpp!!"