Sakit.
Gian merasa bahunya terasa berat seolah terdapat ikulan yang amat berat berada di sana. Kepalanya pening tak terkira. Dan beberapa detik setelahnya lelaki itu baru tersadar saat ia hanya bisa mendengar napasnya yang tidak beraturan saat ini.
Dimana?
Kenapa semuanya terlihat amat gelap di matanya?
Tubuhnya pun tidak dapat digerakkan sama sekali. Kepalanya berputar, berupaya untuk mengingat apa yang terjadi beberapa waktu lalu sebelum dirinya beradadi dalam kegelapan seperti ini.
Gina, Gino, dan emosinya yang tak terkontrol. Berakhir dengan ia yang melarikan diri guna meredakan emosi ke atas sebuah gedung yang biasa dirinya datangi selama ini. Mencoba mencerna semuanya, jantung Gian berdegub lebih kencang kala memikirkan satu kemungkinan.
Apa ia sudah mati?
Jari jemari Gian yang bergetar mulai menyebar ke seluruh bagian tubuhnya. Memberikan rasa takut akan kematian yang menjemput sebelum ia bisa melindungi Gino dan Gina semaksimal mungkin.