Tidak. Jangan sampai.
Nevan tidak menginginkannya, meskipun ia tahu lambat laun takdir akan mempertemukan mereka. Akan tetapi, ia tidak ingin semua itu terjadi dalam keadaan seperti ini di saat ia belum seratus persen bisa menyiapkan rencananya.
Apabila semua terjadi sebelum waktunya, Nevan yakin kehidupan ketiga anak kembar itu akan lebih kacau dari pada sebelumnya.
Kakinya terus berlari bersamaan dengan tangan yang mengutak-atik tablet yang ia bawa. Menrogoh sakunya, Nevan memasangkan sebuah in-ear di telinga sebelah kanan. Berniat menghubungi beberapa orang sekaligus.
"Buana!" seru Nevan saat panggilannya sudah terhubung sampai kepada seseorang yang menjadi bagian penting dari rencananya.
"Wuih, santai Boss. Ada apa?"
Sahutan dari Buana membuat tangan Nevan terkepal. Bisa-bisanya lelaki itu meengucapkan sesuatu dengan santainya padahal ia tengah dilanda kepanikan luar biasa.
"Semua yang gua perintahin soal orang tua Gina, udah siap?"