Sekarang Nevan sadar. Mau seberapa keras pun ia mencegah agar Gian, Gino, dan Gina tidak bertemu dengan sang Mama hal itu tidak akan pernah berhasil.
Karena manusia sama sekali tidak bisa dikendalikan.
Baik mengenai hati maupun ikatan. Nevan menyerah jika harus mencegah anak-anak kandung bertemu dengan ibu mereka. Seseorang yang dulu berjuang melahirkan mereka, memberi asi dan mengurusnya dengan penuh kasih sayang.
Hanya saja, semua orang pasti memiliki batas. Ketika akal sehat mereka dikendalikan oleh kesedihan, sedikit saja kebahagiaan akan melumpuhkan semuanya. Melupakan kewajiban yang sudah seseorang jalani.
Terkadang, kewajiban yang kita jalani sekarang merupakan salah satu alasan rasa tertekan itu muncul. Ketika rasa muak dan lelah yang berkepanjangan terus saja menumpuk semjua akan menjadi bom waktu di kemudian hari.
Sama persis seperti kasus sang Mama dengan ketiga anak kembarnya.