"Bi Mora, makasih udah ngasih tau saya beberapa informasi tentang si kembar."
Seorang wanita paruh baya yang dipanggil namanya itu tersenyum kemudian menunduk sedikit begitu sang nyonya yang sekarang sudah tidak perlu ia sebutkan marganya lagi berterima kasih langsung kepadanya.
"Nyonya nggak papa?"
Sang Mama menggeleng. Tentu tidak.
Kabar Gina yang meninggal satu tahun yang lalu akibat kebakaran rumah mereka sukses memukul dirinya hingga terjatuh ke jurang paling dasar. Selama satu tahun itu pula, dirinya mengganti seluruh identitas agar tidak bisa dilacak dan dicari oleh siapapun.
Seperrti tujuan awalnya untuk bahagia tanpa memikirkan Gian, Gino, dan Gina lagi. Hidup dengan kehidupan baru tanpa harus memikirkan apa itu masa lalu dan seberapa sakitnya ia ketika harus melihat wajah ketiga anaknya.
Katakanlah ia egois, namun tidak semua orang tahu bagaimana beratnya menjadi seorang single parent dengan satu dari dua anaknya yang lain memiliki gangguan mental.