"Tuan Muda .... "
"Gina udah diperiksa tadi, saya nggak manggil kalian buat kesini lagi."
Datar dan dingin. Saat ini posisi Nevan membelakangi pintu menghadap ke arah Gina. Genggaman tangannya pada telapak tangan gadis dandelionnya sama sekali tidak terlepas.
Nevan sangat hati-hati, bahkan kini ia tidak bisa lagi mengelus punggung tangan Gina menggunakan ibu jarinya. Kabel dan jarum suntuk sudah memenuhi hampir seluruh bagian tubuh Gina.
Membuat Nevan tidak bisa berkata apa-apa lagi selain merasakan rasa hangat dari tangan seseorang yang amat ia cintai.
"Bukan seperti itu, Tuan. Tapi di depan ada tamu yang menanyakan anda. Mereka juga memberi satu lembar kertas yang menjadi bukti bahwa mereka memang diizinkan oleh anda untuk melihat kondisi Gina."
Kening Nevan mengernyit bingung. Tidak mungkin bahwa mereka yang mengaku diizinkan olehnya adalah Gian dan Gino, kan?
"Terus apa lagi?" Nevan bertanya saat ia bahkan belum bisa memperkirakan siapa yang ingin melihat Gina.