Sudah cukup.
"Gua ngelakuin ini semua cuma mau ngasih tau kalian kalau Gina masih hidup!!!" teriak Nevan tepat di depan muka Gian.
Nevan tidak bisa lagi bersabar dan mengontrol emosinya atas apa yang sudah terjadi. Sebelah tangannya yang sebelumnya reflek berada di samping pipi, beralih mengambil kembali kain putih berisi dua benda yang amat penting bagi ketiga anak kembar keluarga Adhitama.
"Apa maksud lu? Nggak usah ngelantur dan angkat kaki dari sini!" Tak kalah keras, Gian pun balik berteriak kepada Nevan.
"Mau ngulang kesalahan yang sama?"
Semua terdiam.
"Mau ngulang kesalahan yang sama ketika kalian nggak percaya sama sesuatu yang memang bener adanya, kayak kalian ke Gina dulu?!" Nevan mempertegas dengan nada yang sangat datar dan terasa dingin.
"Lu bukan siapa-siapa gua dan gua berhak buat nggak percaya sama apa yang lu omongin."
Kepalan tangan Gian sudah siap dilayangkan untuk yang kesekian kalinya.